28 Januari 2009

Sejuta Pesona Buah Apel

Taksonomi

Kingdom : Plantae

Division : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Order : Rosales

Family : Rosaceae

Genus : Malus

Species : M. Domestica

Nama Binomial : Malus Domestica

Morfologi

· Habitus : pohon, tinggi 5 – 12 cm

· Habitat : Asia Tengah

· Akar : tunggang, putih kecoklatan

· Batang : bulat, tegak, berkayu, permukaan kasar, coklat

· Daun : tunggal, tersebar, lonjong / oval, tepi daun bergerigi teratur, ujung daun meruncing, pangkal daun tumpul, daging daun agak tebal, kaku, mengkilat, pertulangan daun menyirip, panjang 9 – 14 cm, lebar 3 – 5 cm, hijau, permukaan lainnya coklat

· Bunga : bunga bertangkai pendek, bertandan dan pada tiap tandan terdapat 7 – 9 bunga, bunga apel tumbuh pada ketiak daun, mahkota bunga berwarna putih sampai merah jambu

· Buah : buah mempunyai bentuk bulat sampai lonjong, bagian pucuk buah berlekuk dangkal, kulit agak kasar dan tebal, pori-pori buah kasar dan renggang, buni, mengkilat, buah apel biasanya merah di luar saat masak (siap dimakan), namun bisa juga hijau / kuning, dagingnya keras, ada banyak bibit di dalamnya

· Biji : pipih, panjang sekitar 1 cm, berkeping dua, masih muda putih setelah tua hitam


Anatomi

Ø Bunga :

Stigma terdapat pada 2 stilus yang saling menyatu pada setiap bagian dasarnya. Stilus tersebut bertipe solid dengan pusat jaringan transmisi yang polennya tumbuh secara interselular. Ginoecium apel dipercaya menjadi syncarpous yang tidak sempurna dan setiap karpela terdiri dari dua ovula yang berpotensial membentuk dua biji atau sepuluh biji per buah.

Gambar struktur bunga apel yang memiliki 2 stilus yang saling menyatu

dan 2 buah ovula.


Ø Daun :

Pada daun apel terdapat bagian-bagian:

§ Epidermis terbagi atas epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis berfungsi melindungi jaringan di bawahnya.

§ Jaringan palisade atau jaringan tiang adalah jaringan yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis

§ Jaringan spons atau jaringan bunga karang yang berongga. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.

§ Berkas pembuluh angkut yang terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garaman yang diserap akar dari dalam tanah ke daun (untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis). Sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan.

§ Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis. Kemudian stoma akan mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stoma terletak di epidermis bawah. Selain stoma, apel juga bernafas melalui lentisel yang terletak pada batang.

Gambar anatomi daun apel

Ø Biji :

Pada biji apel terdapat kulit biji (cuticle). Cuticle ini terdapat pada sela-sela kalaza dan membentuk jalan translokasi nutrient. Dinding sel kalaza mungkin berhubungan dengan perbedaan pola distribusi penyimpanan senyawa dan dengan control gerakan nutrient. Keterlambatan dan perkembangan variasi embrio biji pada buah berbiji berhubungan dengan perubahan pola penyimpanan substansi dan translokasi embrionya.

Ø Batang :

Pada batang apel terdapat:

v Kulit luar yang terdiri dari selapis sel-sel, antarsel tidak terdapat. Bagian muka dindingnya lebih tebal. Dinding luar, kutikula, diliputi semacam bahan gabus yang disebut cutine.

v Parenkim yang berdinding tipis untuk pemasukan gas, terutama zat asam yang digunakan untuk bernapas

v Ikatan pembuluh yang sejajar dengan muka batang. Jaringan yang lebih dalam disebut empulur, yang ada di arah luar dinamakan kulit pertama. Jaringan yang menghubungkan empulur dan kulit pertama disebut jari-jari empulur.

Ø Akar :

Pada akar apel terdapat bagian-bagian:

v Kulit luar (epidermis) yang terdiri dari selapis sel-sel dan di antara sel-sel itu tak terdapat antarsel. Dinding selnya tipis dan mudah memasukkan air.

v Kulit pertama terdiri dari sel-sel berdinding tipis, di antaranya terdapat antar sel berjumlah banyak yang berguna bagi pertukaran gas.

v Endodermis yang merupakan lapisan batas antara kulit dan bagian pusat (tengah). Di dalam dindingnya yang melintang ke bagian tengah terdapat bahan gabus hingga tak dapat kemasukan air. Dinding endodermis yang sejajar dengan bagian tengah tidak mengandung gabus dan tidak merintangi jalannya air.

v Silinder pusat (bagian tengah) yang memiliki pembuluh sebagai bagian terpenting. Ikatan buluh kayu yang tersusun seperti jari-jari, letaknya bergiliran dengan ikatan buluh tapis; diantaranya terdapat parenkim. Akar cabang muncul dari lapisan luar silinder pusat sehingga harus menembus endodermis dan kulit pertama.

Ø Buah :

Sebagian besar dari jaringannya berasal dari dasar bunga yang mencekung sehingga apel termasuk dalam buah semu.


Fisiologi

Apel merupakan tanaman C3, yaitu tanaman yang fiksasi karbon awal melalui rubisko, enzim siklus Calvin yang menambahkan CO2 pada ribulosa bisfosfat dan produk fiksasi karbon organik pertama ialah senyawa berkarbon-tiga, 3-fosfogliserat. Tanaman ini memproduksi sedikit makanan apabila stomatanya tertutup pada hari yang panas dan kering. Tingkat CO2 yang menurun dalam daun akan mengurangi bahan ke siklus Calvin. Yang membuat keadaan ini memburuk, rubisko dapat menerima O2 sebagai pengganti CO2. Karena konsentrasi O2 melebihi konsentrasi CO2 dalam ruang udara di dalam daun, rubisko menambahkan O2 pada siklus Calvin dan bukannya CO2. Produknya terurai, dan satu potong, senyawa berkarbon-dua, dikirim keluar dari kloroplas. Mitokondria dan peroksisom kemudian memecah molekul berkarbon-dua menjadi CO2. Proses ini disebut fotorespirasi karena proses ini terjadi dalam cahaya (foto) dan mengkonsumsi O2 (respirasi). Akan tetapi, tidak seperti respirasi seluler, fotorespirasi tidak menghasilkan ATP. Dan tidak seperti fotosintesis, fotorespirasi tidak menghasilkan makanan. Sebenarnya, fotorespirasi menurunkan keluaran fotosintesis dengan menyedot bahan organic dari siklus Calvin.

Daun apel digunakan sebagai penangkap energi dari cahaya matahari untuk fotosintesis karena apel termasuk autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia. Daun apel juga berfungsi sebagai organ pernapasan. Di daun terdapat stomata yang berfungsi sebagai organ respirasi.

Kandungan kimia

ü Senyawa pektin, kulit buah mempunyai rendemen pektin yang lebih besar dibanding daging buah

ü Kandungan zat-zat gizi dalam 100 gram buah apel adalah: 58 kkal energi; 4 g lemak; 3 g protein; 14,9 karbohidrat; 900 IU vitamin A; 7 mg tiamin; 3 mg riboflavin; 2 mg niacin; 5 mg vitamin C; 0,04 mg vitamin B1; 0,04 mg vitamin B2; 6 mg kalsium; 3 mg zat besi; 10 mg fosfor; clan 130 mg potasium (kalium)

Karoten Dan Pektin

Di samping zat-zat gizi tersebut di atas, rahasia apel sebagai pencegahan penyakit terletak pada kandungan karoten dan pektinnya. Karoten memiliki aktivitas sebagai vitamin A dan juga antioksidan yang berguna untuk menangkal serangan radikal bebas penyebab berbagai penyakit degeneratif. Pektin merupakan salah satu tipe serat pangan yang bersifat larut dalam air. Karena merupakan serat yang berbentuk gel, pektin dapat memperbaiki otot pencernaan clan mendorong sisa makanan pada saluran pembuangan.

Pektin juga dikenal sebagai antikolesterol karena dapat mengikat asam empedu yang merupakan hasil akhir metabolisme kolesterol. Makin banyak asam empedu yang berikatan dengan pektin dan terbuang ke luar tubuh, makin banyak kolesterol yang dimetabolisme, sehingua pada akhirnya kolesterol menurun jumlahnya. Selain itu, pektin juga dapat menyerap kelebihan air dalam usus, memperlunak feses, serta mengikat dan menghilangkan racun dari usus.

Buah apel mempunyai indeks glikemik (indikator kecepatan peningkatan gula darah) yang sangat rendah. Hal ini berarti bahwa kadar gala yang terdapat secara alami pada apel tidak akan memacu kecepatan naiknya gula darah. Apel juga berfungsi mengontrol keluarnya insulin, sehingga tidak berlebihan. Karena itu, konsumsi apel secara teratur dapat menjaga keseimbangan gula darah serta menurunkan tekanan dan kolesterol darah.

Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa apel sangat besar manfaatnya dalam hal: (1) menurunkan kolesterol darah, (2) menurunkan tekanan darah, (3) menstabilkan gula darah, (4) meningkatkan high density lipoprotein (HDL = kolesterol baik), (5) membunuh virus infeksi, (6) mengurangi selera makan, (7) memperlancar pencernaan, (8 ) mempertahankan kesehatan saraf, (9) agen antikanker, dan (10) menjaga kesehatan jantung.

Kaya Fitokimia

Selain memiliki senyawa kimia yang bergizi, apel juga mengandung zat nirgizi atau senyawa fitokimia yang sarat manfaat bagi kesehatan. Apel mengandung senyawa fitokimia yang sarat manfaat bagi kesehatan. Apel mengandung senyawa fitokimia dalam jumlah besar, salah satunya adalah flavonoid, yang besarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti varietas, pemanenan, penyimpanan, dan pengolahan apel. Flavonoid termasuk ke dalam senyawa polifenol, yang tidak secara rata terdistribusi dalam jaringan tanaman. Konsentrasi fitokimia berbeda nyata antara kulit dan daging apel.

Senyawa fitokimia antioksidan merupakan pencegah radikal bebas penyebab kerusakan pada sel-sel tubuh.

Antioksidan dalam apel terdiri dari:

quercetin-3-galactoside, quercetin3-glucoside, quercetin-3-rhamnoside, catechin, epicatechin, pricyanidin, cyanidin-3-galactoside, coumaric acid, chlorogenic acid, gallie acid, dan hloridzin (Boyer dan Liu, 2004).

Konsentrasi rata-rata senyawa fitokimia tersebut per 100 gram buah adalah:

quercetin giycosidPs 13,2 mg; procyanidin 9,35 mg; chlorogenic acid 9,02 mg; epicatechin 8,65 mg; dan phloretinn glycosides 5,59 mg (Lee et al., 2003).

Pengolahan apel menjadi berbagai produk dapat mengurangi kadar senyawa fitokimia tersebut. Senyawa fitokimia yang biasa dijumpai pada kulit apel terdiri dari procyanidins, catechin, epieatechirt, chlorogenic acid, phloridzin, dan quercetin conjugates. Daging buah apel juga mengandung senyawa-senyawa tersebut, tetapi dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan pada kulit apel. Quersetin secara eksklusif terdapat dalam kulit apel. Sementara konsentrasi chtoro-genic acid cenderung lebih tinggi pada daging buah,dibandingkan pada kulit buah apel.

Procyanidins, epicatechin, dan catechin, memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dan dapat mencegah oksidasi low density lipoprotein (LDL = kolesterol jahat); sehingga mencegah terbentuknya radikal bebas (Laranjinha, 2003). Catechin dapat mencegah pembentukan tumor usus dan menunda serangan tumor (Ebeler et al, 2002). Sawa et aL (1999) menemukan bahwa chlorogenic acid memiliki aktivitas pemecahan alkyl peroxyl radical (ROO) yang sangat tinggi. Karena ROO dapat meningkatkan pembentukan tumor dan bersifat karsinogenik, kehadiran chiorogenic acid sangat penting untuk memberikan efek perlindungan terhadap kanker.

Quercetin merupakan antioksidan kuat, dan memiliki efek perlindungan yang potensial dalam melawan kanker dan penyakit hati (Lamson dan Brignal, 2000). Quercetin juga dapat mengurangi oksidaso lipid dan meningkatkan glutahione (suatu antioksidan), sehingga mampu melindungi hati terhadap kerusakan oksidatif (Molina et al, 2003). Aktivitas antioksidan total dari buah apel dengan kulitnya kira-kira sebesar 83 imol vitamin C, yang berarti bahwa aktivitas antioksidan dari 100 gram apel sebanding dengan 1.500 mg vitamin C. Vitamin C merupakan antioksidan kuat, tetapi penelitian menunjukkan bahwa hampir semua aktivitas antioksidan pada apel berasal dari berbagai senyawa lainnya. Aktivitas antioksidan vitamin C kurang dari 0,4 persen dari total aktivitas antioksidan dalam buah apel. (Eberhardt et al, 2000).

Khasiat

· Kulit : untuk menguatkan tubuh

· Buah :

Ø Adanya kalium / potassium serta pektin yang tinggi dalam apel, menjadikan buah ini sangat bermanfaat untuk mencegah stroke, serta mengurangi kadar gula dan kolesterol darah (yang bermanfaat bagi penderita kencing manis dan jantung koroner). Makin merah warna apel makin tinggi zat kalium yang dikandungnya.

Ø Kalium ini adalah jenis mineral yang mampu mengatur detak jantung. Dengan kondisi itu maka tekanan darah ikut teratur pula.

Ø Selain itu buah apel juga bisa diolah menjadi cuka sari apel yang bersifat anti septik yang mampu membunuh bakteri-bakteri dalam saluran pencernaan, memperbaiki metabolisme tubuh, memperlancar aliran darah untuk mengatasi toxeemia alias keracunan dalam peredaran darah dan mencegah obesitas.

Ø Cuka apel ini merupakan sumber serat terlarut paling baik, yang tak mengandung kolesterol, lemak, dan natrium. Kandungan pektin efektif menekan kolesterol jahat penyumbat pembuluh darah (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) tinggi, sehingga mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Cuka apel tak berefek samping bila dikonsumsi berlebihan. Sebab, darah resisten terhadap asam. Kelebihan asam akan dibuang. Sebaliknya, darah reaktif terhadap basa. Artinya pH darah akan naik bila terdapat gizi yang bersifat basa. Kondisi darah cenderung basa memudahkan tubuh terserang penyakit.

Ø Selain itu juga terdapat kandungan karotenoid yang merupakan sumber vitamin A, berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh.

Ø Apel mengandung Quercetin, zat antioksidan yang mengandung anti-inflammatory, yang bermanfaat mengeluarkan radikal bebas dari tubuh kita.

Ø Kandungan asam yang sangat tinggi baik bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan dan kulit khususnya

Ø Jus apel dapat mencegah gangguan jantung dan mencegah pengubahan lemak menjadi kolesterol di dalam darah

Buah ini hampir tanpa lemak dan kolesterol, sehingga cocok dimasukkan sebagai menu orang yang sedang berdiet. Keluhan seperti sembelit pada orang diet, tidak akan terjadi bila orang tersebut memasukan apel sebagai bagian dari menunya. Meski bermanfaat mengatasi sembelit, buah apel juga punya khasiat meredakan diare. Ini menurut Miriam Polunnin dalam bukunya “Healing Foods”. Menurut buku tersebut, apel sangat bermanfaat untuk pencernaan.

Penelitian Konowalchuck J pada tahun 1978 mempublikasikan manfaat lain apel. Konowalchuck menyebutkan bahwa sari buah apel terbukti ampuh melawan berbagaii serangan infeksi virus. Dengan sari apel, stamina dan kekebalan tubuh akan menjadi lebih baik. Kondisi ini bisa menghindarkan tubuh dari serangan virus, terlebih pada saat pergantian musim seperti sekarang ini.

Di samping kandungan zat-zat yang telah disebutkan di atas. Apel juga mengandung tannin berkonsentrasi tinggi. Tannin ini, seperti ditulis “Jurnal American Dental Association” pada tahun 1998, mengandung zat yang dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi yang disebabkan oleh tumpukan plak. Tidak hanya itu, tannin juga berfungsi mencegah infeksii saluran kencing dan menurunkan risiko penyakit jantung.

Jika anda akan membuat jus apel, disarankan memakai apel yang tumbuh secara organis, yang memiliki kandungan mineral lebih tinggi daripada apel yang tumbuh dengan cara biasa. Jangan membuang kulit buahnya, karena kandungan pektinnya paling banyak. Untuk mendapatkan khasiat laksatif yang baik, campurkan apel, bayam, peterseli dan es batu dan anda akan mendapatkan jus yang lezat dan menyehatkan.


Referensi :

Anonim, 2007, Apel, http://id.wikipedia.org/wiki/Apel, diakses tanggal 6 Februari 2007

Anonim, 2007, Apel, http://www.wikipedia.com, diakses tanggal 1 Februari 2007

Anonim, 2005, Apel, http://ipteknet.com, diakses tanggal 6 Februari 2007

Anonim, 2003, Menyibak Lebih Jauh Khasiat Apel, http://www.sinarharapan.com, diakses tanggal 1 Januari 2009

Anonim, 2001, Introduction of Fruit Crops and Overview of the Text, http://www.google.com, diakses tanggal 3 Januari 2009

Anonim, 1997, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, Departemen Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta

Campbell, 2002, Biologi, jilid 1, 196, Erlangga, Jakarta

Fuller, H. J., 1949, College Botany, 483, Henry Holt and Company, New York

Satiadiredja, S., 1970, Botani, 80-95, Pradnja Paramita, Jakarta

Sastrodinoto, S., 1980, Biologi Umum, 102, PT Gramedia, Jakarta

Sheffield, C. S., 2004, Perfect Syncarpy in Apple (Malus x domestica ‘Summerland McIntosh’) and its Implications for Pollination, Seed Distribution and Fruit Production (Rosaceae: Maloideae), http://www.google.com, diakses tanggal 3 Januari 2009

Dan berbagai sumber bahan bacaan lain yang mendukung.

4 komentar:

  1. Artikel yang bagoeeeeesss bangeeeeet karena membantu aku mengerjakan tugas ilmiah di kampus. hehehehehehe
    Tidak aku sangka ternyata kandungan buah apel dan manfaatnya banyak banget ya.
    Jadi tau nih :D
    Di tunggu artikel-artikel bagus lainnya ya,,,,,
    Salam kenal :D

    BalasHapus
  2. salam kenal juga...
    alhamdulillah jika bermanfaat
    good luck ya....

    BalasHapus
  3. Walau tumbuh di daerah tertentu, namun buah Apel ini hampir selalu ada di 'pasar buah' dari Sabang sampai Merauke. Apel salah satu buah yang amat digemari oleh konsumen. Ternyata dengan mengkonsumsinya secara teratur kita mendapatkan manfaat bagi kesehatan kita. Trims sharingnya yang menarik dan bermanfaat. Salam sukses selalu.

    BalasHapus
  4. yup mas. smg ada manfaatnya. salam sy

    BalasHapus